Banyak orang dan bisnis di luar sana iri dengan kesuksesan pribadi atau perusahaan lain, lantas tertantang mencoba menyamai atau melampauinya.
Tapi seringnya, mereka tidak ingat bahwa ada proses yang harus dilalui. Saya ada memberikan konsultasi dimana pebisnisnya tidak sabaran dan prinsip ekonominya ketat banget, "resources sehemat mungkin, growth setinggi mungkin." Lha.. Mana bisa? Lihat saja pribadi atau perusahan sukses itu mereka USAHA keras bertahun-tahun untuk mencapai posisi sekarang. Lha ini baru setahun sudah bilang, "you underperformed, bye!" lalu hire orang baru, setahun ganti lagi, terus saja sampai orang ke-5, dan berhasilll... Yeayy... Berarti orang ke-5 ini hebat? Belum tentu.. Itu sudah 5 orang x 1 tahun berarti total WAKTU nya sudah 5 tahun. Ya wajar kalau berhasil. "Tapi saya gak mau nunggu 5 tahun, Mas.. Keburu bubar usahanya." Ya kalau gitu hire 5 orang, kan jadinya 5 USAHA x 1 WAKTU = 1 USAHA x 5 WAKTU. "Kurang, Mas.. Harus lebih cepat lagi!" Nah kalau gitu tambah satu faktor lagi, yaitu DOA. Jangan cuma doa satu orang, tapi doa banyak orang. Karena itu coba check, apa bisnismu berdampak positif untuk banyak orang? Supaya mereka juga ikut doain! Atau CSR nya digerakkan.. Supaya dapat doa juga. USAHA x WAKTU x DOA Niscaya akan berhasil! Mau ngajak saya ngopi ? oleh: Arief Lestadi, CBHA, QWP
0 Comments
Tidak usah berpanjang-panjang, berikut di bawah ini link untuk mengunduh UU No. 11 Tahun 2020 mengenai UU Omnibus Law - Cipta Karya.
Silakan dibaca dengan seksama dan merespon dengan bijak ya, Sobat NAS! Jangan lupa juga beri Like dan Comment di bawah ini ya. Terima kasih. Menjaga semangat team di kondisi seperti saat ini tidaklah mudah. Terlebih perusahaan menghadapi dilema di masa sulit ini, diantara mengurangi atau mempertahankan karyawan yang ada. Jika salah dalam menentukan langkah, bisa jadi bukan untung yang diperoleh tetapi malah perusahaan bisa saja mengalami kerugian ganda. Sebuah team yang kompak memang menjadi harapan semua pihak. Setidaknya ada 5 hal yang membuat perusahaan membutuhkan team yang kompak: (1) Bisa meningkatkan efisiensi kerja; (2) Mampu menciptakan banyak ide kreatif, sehingga perusahaan akan selalu produktif; (3) Mampu membagi tugas dengan baik sehingga bisa meringankan beban kerja secara keseluruhan; (4) Bisa berbagi energi positif dengan rekan satu team sehingga target-target yang diharapkan manajemen bisa tercapai; (5) Team yang kompak secara terus-menerus pada akhirnya dapat menjadi culture yang baik untuk menjaga semangat perusahaan, terutama disaat kondisi turbulensi seperti sekarang ini. Untuk menjaga team tetap kompak bisa dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: melakukan kegiatan bersama-sama, misalnya makan atau nonton bareng; membuat permainan atau aktivitas yang bisa melibatkan semua team, misalnya acara perlombaan atau kompetisi; bisa juga membuat kegiatan luar ruang untuk memperkuat kekompakan dan kebersamaan, seperti gathering atau team building. Tetapi sayangnya hal-hal tersebut menjadi sulit dilakukan pada kondisi pandemi Covid-19. Lantas apakah kita harus pasrah melihat semangat team terus menurun? Bagaimana cara membuat sebuah team tetap kompak di Era New Normal? Adalah NAS Consulting & Research, sebuah perusahaan layanan yang fokus memberikan pendampingan kepada banyak perusahaan yang saat ini mengalami kesulitan dalam membangun dan menjaga semangat teamnya. Dengan kemampuan dan pengalaman dalam banyak kegiatan team building yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, NAS sukses memberikan dukungan kepada banyak perusahaan melalui experiential learning dan team building dalam membangun dan mempertahankan team yang kompak. Salah satu inovasi yang dilakukan NAS untuk menghadapi kondisi pandemi Covid-19 dan menyambut Era New Normal adalah dengan membuat kegiatan virtual team building. Mungkin ada yang bertanya, kegiatan apakah itu? Virtual team building adalah kegiatan team building yang dilakukan secara virtual, dimana para pesertanya mengikuti acara dari kediaman mereka masing-masing menggunakan teknologi video conferencing system, seperti: Zoom Cloud Meeting, Microsoft Teams, ataupun Cisco WebEx. Virtual team building menjadi salah satu alternatif solusi bagi perusahaan terutama apabila perusahaan baru saja melakukan langkah yang dianggap tidak populer oleh karyawan, seperti: unpaid leave (dirumahkan tanpa digaji), pensiun dini, atau bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK), untuk menjaga motivasi para karyawan yang masih aktif untuk tetap mempertahankan kinerja mereka. Melalui kegiatan virtual team building yang dirancang secara khusus, dapat meninggalkan suatu yang berkesan bagi para karyawan. Beberapa kesan positif yang biasanya timbul setelah acara, adalah: (1) Karyawan merasa diapresiasi sehingga akan semakin loyal kepada perusahaan; (2) Karyawan merasa diberikan ruang untuk berekspresi dan berinovasi, sehingga dapat berusaha maksimal dalam melakukan pekerjaannya; (3) Karyawan merasa mendapat dukungan dan kepercayaan dari Perusahaan, dan (4) Mempererat hubungan antara manajemen dengan karyawan, melalui permainan-permainan yang sudah disesuaikan dengan visi, misi, dan value perusahaan. Kegiatan ini terlihat sederhana dan mudah dilakukan secara mandiri atau berpikir cukup dengan menyewa layanan team building yang umum ditemui di tempat-tempat wisata. Namun dalam keadaan serba terbatas seperti sekarang ini, sebaiknya perlu berhati-hati, karena apabila kita salah dalam pelaksanaanya maka yang terjadi adalah sebaliknya, kita hanya akan membuang-buang uang tanpa memperoleh hasil yang optimal. Karena itu pilihlah perusahaan yang memang memiliki kompetensi dan berpengalaman dalam pelaksanaan virtual team building.
Jadi jangan tunda kesempatan Anda untuk mengadakan virtual team building, karena saat inilah waktu yang tepat untuk membangun dan menjaga team supaya tetap kompak. Di saat kondisi ekonomi sedang tidak kondusif, cara terbaik yang dapat dilakukan perusahaan adalah memperkuat team yang ada, sehingga pada saat ekonomi pulih dan kondisi kembali normal, maka team yang kompak akan selangkah lebih maju menuju kinerja yang terbaik untuk perusahaan. Data Based Research, Sarana Efektif bagi Perusahaan Mengembangkan Bisnis Berdasarkan Potensi Pasar21/9/2020 Siapa tidak kenal perusahaan sekelas GOJEK yang sukses dengan aplikasi transportasinya. Dan tentunya anda juga tahu BANK MANDIRI, sekalipun berbeda core-business-nya, namun satu hal yang bisa kita ambil benang merahnya dari kedua perusahaan ini adalah bahwa mereka telah memanfaatkan Big Data untuk kelangsungan bisnis yang mereka jalankan. Bicara soal Big Data, saat ini bisa dikatakan kondisinya berbeda dengan masa sebelum Era Industri 4.0. Dimana saat ini pelaku bisnis semakin concern terkait keberadaan datanya. Itulah yang mendasari pada akhirnya semakin banyak pelaku bisnis yang mencoba mengoptimaliasi sistem operasionalnya dengan hasil analisis yang berasal dari Big data. Sekadar memberikan contoh perspektif bisnis terkait Big Data. Maka kita akan menemukan istilah yang disebut Analisis berbasis Big Data. Secara bisnis, penggunaan Analisis berbasis Big Data salah satunya untuk mengungkap pola tersembunyi serta kaitannya yang menyangkut soal bisnis. Dimana hal itu menjadi sangat penting mengingat saat ini sedang terjadi kondisi tidak biasa akibat dampak Covid-19. Sehingga memerlukan strategi bisnis yang tidak biasa juga untuk dijalankan suatu perusahaan. Ambil contoh apa yang disampaikan oleh Rogers Communications, perusahaan yang cukup terkenal di Kanada. Saat ini Rogers adalah perusahaan yang berfokus dalam bidang komunikasi dan media massa. Core-business-nya terdiri dari beberapa bidang, seperti: komunikasi nirkabel, televisi kabel, telepon, dan konektivitas internet. Ada hal menarik yang dikemukakan oleh Rogers bahwa Analisis berbasis Big Data telah membantu mereka dalam meningkatkan kepuasan pelanggan dan mempertahankan eksistensi serta dominasinya dalam sektor media dan telekomunikasi di Kanada. Inilah yang pada akhirnya menjadi salah satu contoh bagaimana sebuah Analisis berbasis Big Data menjadi suatu yang penting, terutama dalam Era New Normal. PROSES MEMPEROLEH DAN ANALISIS DATA UNTUK PENGEMBANGAN BISNIS SUMBER: American Institutes for Research
Bicara soal Big Data, banyak dibahas bagaimana perusahaan besar mampu mempertahankan eksistensinya dengan penggunaan metode tersebut. Namun satu hal yang perlu kita ingat bahwa tidak semua perusahaan memiliki dana yang cukup untuk memperoleh Big Data dan menjadikannya efektif. Di luar kondisi tersebut, sejatinya untuk menghasilkan sebuah analisis data yang cukup komprehensif, setiap perusahaan tidak harus melakukannya sendiri. Dapat pula dengan meminta bantuan perusahaan yang khusus bergerak di bidang riset, salah satunya adalah NAS Consulting & Research. Dengan kemampuan dan kehandalannya dalam melakukan metode riset, seperti: Desk Study & Analysis, Quantitative Survey, dan Qualitative Survey, NAS dapat dijadikan mitra kerja yang cukup fleksibel dalam hal yang berhubungan dengan memperoleh data dan analisis data. Lebih lanjut tentang layanan yang bisa dilakukan oleh NAS terkait memperoleh data dan analisis data bagi perusahaan, diantaranya: (1) Online & offline research, statistic study, hingga data analysis untuk yang terkait dengan desk study & analysis. Sementara untuk quantitative dan qualitative survey, NAS dapat melayani permintaan random/intercept survey, predefined survey, focus group discussion, serta in-depth interview. (2) Dari hasil survey yang didapat, kemudian akan dibuatkan analisis yang bisa disesuaikan secara khusus dengan kebutuhan klien. Itulah yang membedakan konsep kerja yang diberikan oleh NAS Consulting & Research dengan perusahaan lainnya. Orientasi pada keberhasilan dan selalu mengedepankan target yang ingin dicapai oleh klien. Itulah poin plus yang selalu menjadi perhatian untuk NAS dalam perannya menjadi mitra kerja para pelaku bisnis. Hal itu telah dilakukan jauh sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Sehingga pada saat Era New Normal ini, NAS memiliki keunggulan karena sudah berpengalaman dalam memberikan layanan yang berhubungan dengan riset dan analisis data. Karena sebenarnya tujuan utama dari analisis data, baik yang diperoleh melalui Big Data ataupun Survey adalah sama, yaitu: untuk meningkatkan tingkat kepercayaan perusahaan dalam pengambilan suatu keputusan atau kebijakan. Dimana kesimpulan yang diputuskan oleh suatu perusahaan sebaiknya didasarkan pada hasil analisis data yang berdasarkan riset. Dalam melakukan sebuah transformasi bisnis, penting untuk memperhatikan kondisi yang terjadi disekitarnya. Jika saat ini banyak perusahaan fokus dalam mengembangkan Analisis berbasis Big Data, sebenarnya ada 3 hal penting yang mendasarinya: (1) Aktivitas tersebut dapat secara signifikan mengurangi biaya, (2) Aktivitas tersebut dapat menjadi dasar yang kuat dalam pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan strategi bisnis, (3) Aktivitas tersebut juga dapat menjadi dasar bagi pengembangan bisnis yang ada di dalam perusahaan. Yang pasti saat ini, ketika kondisi ekonomi makro sedang kurang baik, termasuk kinerja perusahaan yang sedang mengalami tren penurunan. Satu hal yang bisa dipertimbangkan oleh pelaku bisnis atau manajemen perusahaan adalah dengan melakukan riset yang komprehensif. Karena dari hasil analisis data itulah perusahaan akan mendapatkan banyak hal penting bagi kelangsungan bisnis: (1) Perusahaan mampu melakukan identifikasi adanya peluang bisnis yang baru, (2) Perusahaan akan lebih cepat mengambil keputusan, sehingga pergerakan bisnis menjadi lebih cepat dan efisien, (3) Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan menjadi lebih tepat sasaran, dan pastinya (4) Laba atau pendapatan yang diharapkan menjadi meningkat. Banyak orang menganggap Coach, Mentor, Trainer itu sama aja. Pembedaan penyebutan hanya utk gaya-gayaan saja. Padahal kalau kita merujuk ke bahasa asalnya, bahasa inggris, ketiga tipe pembimbing ini memang nyatanya berbeda. 𝐂𝐨𝐚𝐜𝐡
𝐌𝐞𝐧𝐭𝐨𝐫
𝐓𝐫𝐚𝐢𝐧𝐞𝐫
Demikian kira-kira semoga bisa membantu, supaya tidak asal manggil Coach.. Coach.. Jujur, saya kadang risih kalau dipanggil Coach, karena saya sebenarnya seorang Konsultan & Researcher. Nah lho.. Apalagi tuh? Besok-besok dijelaskan yahh.. 𝑏𝑦 𝐴𝑟𝑖𝑒𝑓 𝐿𝑒𝑠𝑡𝑎𝑑𝑖, 𝑁𝐴𝑆 𝐶𝑜𝑛𝑠𝑢𝑙𝑡𝑖𝑛𝑔 & 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑎𝑟𝑐ℎ Seni mempelajari apapun dalam 20 jamPada artikel ini akan dibahas mengenai “bagaimana belajar dan menguasai suatu hal baru, apapun itu, dengan teknik praktek selama 20 jam”. Artikel ini didasarkan pada penelitian Josh Kaufman yang dipresentasikan pada TEDx. John Kaufman adalah penulis dari buku bestseller Internasional no 1 yang berjudul “The Personal MBA: Master the Art of Business” dan juga “The First 20 Hours: mastering the Toughest Part of Learning Anything“, selain itu beliau juga adalah seorang guru yoga. Umumnya penelitian-penelitian tentang bagaimana menguasai sesuatu menyebutkan bahwa untuk dapat menguasai suatu keahlian baru dibutuhkan sekitar 10.000 jam. Teknik ini terkenal sebagai “aturan 10.000 jam”. Jadi jika kita ingin mempelajari sesuatu, menguasai hal tersebut, dan menjadi ahli, sehingga dapat menjadi orang top di bidang yang kita kuasai, dibutuhkan waktu selama 10.000 jam. Namun pertanyaannya, apakah saat ini kita memiliki waktu 10.000 jam? Apakah kita tidak terlambat untuk memulainya di usia ke sekian dengan konsekuensi fokus di 10.000 jam berikut? 10.000 jam setara dengan jam kerja (8 jam sehari) selama 5 tahun. Setelah mengetahui fakta yang didasarkan pada penelitian ini, biasanya banyak orang yang ciut nyalinya, “Saya tidak akan bisa mempelajari dan menguasai hal baru lagi”. Aturan 10.000 jam didasarkan atas penelitian pada orang-orang yang ahli dan top dibidangnya, dilakukan oleh Profesor di Universitas Florida, beliau adalah K. Anders Ericsson. Profesor Ericsson meneliti atlet profesional, musisi tingkat dunia, master catur, dan ahli-ahli top dunia lainnya, tentang berapa lama waktu yang mereka butuhkan sampai bisa menjadi ahli. Profesor Ericsson menemukan fakta bahwa dengan semakin keras berlatih, dengan semakin lama berlatih, maka semakin baik kemampuan orang tersebut dalam bidang yang hendak dikuasainya, dan dibutuhkan waktu sekitar 10.000 jam untuk mencapai hal itu. Aturan 10.000 jam tersebut didukung oleh penulis terkenal tingkat dunia lainnya, yakni Malcolm Gladwell , dalam bukunya yang berjudul “Outliers: The Story of Success” . Terdapat bab khusus dalam buku tersebut yang menjelaskan mengenai aturan 10.000 jam. Berlatih dengan keras, berlatih dengan lama, dan kamu akan menjadi ahli, menempati posisi puncak di bidang yang kamu kuasai. Pesan sebenarnya yang disampaikan oleh Prof. Ericsson adalah dibutuhkan waktu 10.000 jam untuk berada di puncak bidang yang sangat kompetitif (banyak pesaing), pada bidang yang sangat khusus. Kemudian setelah buku “The Outliers” diterbitkan tiba-tiba aturan 10.000 jam itu menjadi pakem untuk mempelajari suatu hal hingga menguasai. Jadi pesan yang awalnya dibutuhkan waktu 10.000 jam untuk menguasai bidang yang sangat kompetitif, menjadi 10.000 jam untuk menjadi ahli di suatu hal, menjadi 10.000 jam untuk menjadi bisa, menjadi 10.000 jam untuk mempelajari suatu hal.
Hanya 20 jam...
Definisi menguasai yang dimaksud disini adalah dapat melakukan sesuatu dengan baik. Nyatanya dibutuhkan 20 jam saja, yakni dengan fokus, berlatih dengan sungguh-sungguh untuk menerapkan apa yang dipelajari, kemudian kita akan terkejut, bahwa 20 jam kita bisa melakukan dengan baik apa yang telah kita pelajari. Jadi dengan belajar dan latihan selama 20 jam, maka kita dapat menguasai hal yang baru. 20 jam adalah 45 menit sehari selama 1 bulan. 20 jam tidaklah susah untuk dilakukan. "Menyewa konsultan bisnis terpercaya itu mahal, kalau Anda belum pernah merasakan kecewanya mempekerjakan konsultan bisnis yang ecek-ecek." Ada saat ketika Anda dan bisnis Anda akan menghadapi kebutuhan untuk konsultasi dan bantuan dari luar. Mungkin informasi pasar yang Anda butuhkan, atau saran, keterampilan, strategi dan teknik yang tidak ada di organisasi Anda. Konsultan dapat memberikan solusi untuk sejumlah besar masalah bisnis. Berbagai jenis konsultan membawa ide yang berbeda ke meja, tetapi Anda perlu tahu kapan dan mengapa kita harus menggunakannya. Secara umum, seorang konsultan bisnis bekerja bersama Anda dalam hal strategi, perencanaan, dan penyelesaian masalah. Mereka mungkin membantu Anda mengembangkan keterampilan bisnis dan menumbuhkan pengetahuan. Anda mungkin perlu mempelajari cara mendesain model bisnis, membuat rencana pemasaran atau menentukan teknik pemasaran yang perlu Anda gunakan dan cara menggunakannya. Konsultan hadir dalam berbagai bentuk. Banyak orang yang akrab dengan pemain besar seperti PWC, (PricewaterhouseCoopers), Deloitte, Ernst & Young atau KPMG, tetapi ada begitu banyak perusahaan konsultan lainnya serta konsultan individu. Konsultan bisnis dengan keahlian dan rekam jejak yang berhasil biasanya mengenakan biaya IDR 300 Jutaan per proyek, dengan beberapa perusahaan mengenakan biaya hingga IDR 700 Jutaan atau lebih per proyek. Konsultan bisnis skala kecil dan menengah mungkin dapat memberikan harga yang lebih terjangkau. Namun, perlu dipertimbangkan faktor pengalaman dan keahliannya. Konsultan terbagi dalam lima kategori: 1. Konsultan Strategi dan Manajemen Perusahaan atau individu ini memiliki pemahaman yang mendalam tentang pasar spesifik dan mengetahui praktik terbaik industri Anda. Mereka dapat menawarkan bantuan dalam memperluas pasar, memperluas penawaran produk, membantu Anda mengatur kembali efisiensi dan penghematan biaya, meningkatkan kemampuan perusahaan atau membantu Anda melakukan pembelian peralatan besar atau bahkan membeli perusahaan lain. 2. Konsultan Operasional Perusahaan atau individu ini fokus pada peningkatan kualitas dan efisiensi proses. Anda dapat mempekerjakannya ketika Anda ingin memetakan proses bisnis yang ada, menganalisisnya dan mendapatkan saran/masukan untuk meningkatkan kualitas, mengurangi faktor kesalahan atau meningkatkan efisiensi dan meningkatkan margin serta mengurangi biaya. 3. Konsultan IT Bisa jadi area pertumbuhan terbesar dalam konsultasi saat ini adalah dunia IT. Dengan perubahan teknologi dan perkembangan dunia digital yang sangat cepat, sebagian besar perusahaan telah menyewa konsultan IT untuk membantu mengintegrasikan dan meningkatkan sistem komputer, telepon/pabx, meningkatkan server atau storage, dll. 4. Konsultan Sumber Daya Manusia Konsultan SDM dapat membantu Anda untuk bekerja secara khusus pada kebutuhan karyawan. Anda dapat mempekerjakannya untuk merekrut kandidat yang bagus, meningkatkan retensi karyawan dan menentukan kompensasi agar selaras dengan tujuan perusahaan. Anda juga dapat menyewa konsultan SDM untuk pengembangan kepemimpinan dan pelatihan komunikasi. 5. Konsultan Penjualan & Pemasaran Perusahaan di bidang ini dipekerjakan untuk membuat rencana pemasaran, mengembangkan merek/produk, meluncurkan kampanye iklan, membangun strategi media sosial, mendefinisikan proses dan peningkatan penjualan, atau merancang pelatihan dan pendampingan penjualan. ![]() Kapan harus menyewa konsultan? Menyewa konsultan berarti berkomitmen untuk investasi besar waktu dan uang. Namun, jika Anda merekrut pada waktu yang tepat, investasi Anda dapat memberikan manfaat signifikan bagi pendapatan, reputasi, dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Karena itu, memahami kapan saat yang tepat untuk menyewa konsultan sangat penting. Pertimbangkan kebutuhan berikut sebagai indikasi bahwa tim Anda harus menyewa konsultan. 1. Kurangnya sumber daya internal Ingin meluncurkan kampanye pemasaran Facebook tetapi tidak tahu caranya? Itu alasan yang baik untuk menyewa agensi atau konsultan untuk mengajarkan dan membantu Anda memulainya. 2. Ahli di bidangnya Saat Anda perlu membuat keputusan besar yang akan memengaruhi masa depan perusahaan, seperti mengubah dari perusahaan kecil menjadi perusahaan besar, seorang konsultan keuangan dapat memberi Anda beberapa nasihat yang berharga. Memiliki spesialis yang memahami bagaimana mengambil keputusan, seperti kapan waktunya mengundang investor atau meningkatkan kinerja proyek dapat menyelamatkan Anda dari alokasi uang dan waktu yang kurang tepat, dan dapat membantu Anda menghindari kegagalan. 3. Proses bisnis dan audit operasinal Mengelola proses dan operasional bisnis yang efektif sangat penting untuk menjaga kesuksesan atau kegagalan perusahaan Anda. Seringkali, pebisnis tidak memiliki waktu atau kemampuan untuk secara kritis memeriksa operasional utama perusahaan dan membutuhkan pihak yang objektif untuk dapat memeriksa kesehatan dari proses bisnis mereka. Sebagai contoh, terkait promosi penjualan: kapan terakhir kali Anda benar-benar membaca setiap kata dari apa yang terkandung dalam promosi tersebut? Apakah Anda tahu syarat dan ketentuan dari promosinya? Bahkan apakah Anda tahu promosi yang seperti apa itu? Sering kali, bahkan orang-orang penjualan dan pemasaran yang terlibat dalam membuat dan mengirim promosi tersebut tidak memperhatikannya. Ini bukan karena mereka tidak kompeten atau kurang motivasi, itu karena mereka sudah sibuk dengan aktivitas pekerjaan mereka sepanjang hari. Sebaliknya, mereka mungkin kelelahan dan kekurangan waktu, sehingga tidak mampu untuk secara kritis memperhatikan proses yang menjadi tanggung jawab mereka. Mempekerjakan konsultan dapat membantu mengoptimalkan dan mengembangkan proses bisnis Anda, konsultan dapat membuatkan serangkaian KPI yang objektif sehingga dapat membantu perusahaan Anda beroperasi lebih efisien. Sebagai kesimpulan Perusahaan dapat mempekerjakan konsultan ketika mereka kurang memiliki keahlian internal, membutuhkan pendapat kedua, atau perlu mengaudit atau merestrukturisasi infrastruktur bisnis dan operasional. Anda dapat menghitung antara 0,7 - 1,0 % dari omset penjualan tahunan sebagai rule of thumb dalam mengalokasikan budget untuk menyewa perusahaan konsultan. Protokol Kesehatan Work From Office (WFO) / Back To Office (BTO) - Era New Normal (Post Covid-19)11/6/2020 Cepat atau lambat kita pasti menuju New Normal, suatu keadaan normal baru yang disebut "hidup bersama covid" oleh Bapak Presiden Jokowi. Apa yang membuatnya jadi berbeda, tentu saja mengenai masalah kesehatan. Kita harus lebih menjaga diri untuk tetap dan lebih sehat tidak hanya di rumah, melainkan juga di tempat kerja dan diruang publik. Apa saja yang perlu kita cermati? Simak penuturan lengkap dari dua nara sumber luar biasa, yaitu: Ibu Anna Slamet Setiyowati, Corporate HR Director dari ASTEL Group dan Bapak Winner Juara dari Mindsafe Consulting dalam rekaman video NAS Community Sharing Session Series 3. Informasi dan keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: Whatsapp: 0812-8415-9855 E-mail: operation@ptnas.id Website: www.ptnas.id Bertahap kita meninggalkan PSBB menuju New Normal, kembali Work From Office, kembali ke bisnis dan pekerjaan kita masing-masing. Sebelum kita kembali bertarung dengan para kompetitor, sudahkah Anda mempersiapkan dengan baik strategi bisnis Anda untuk New Normal? Jangan-jangan kompetitor Anda sudah lebih siap dengan strategi baru yang lebih baik. Apakah perlu kita mengubah strategi existing kita ? Temukan jawabannya pada rekaman video yang dibawakan oleh Octavianus Siahaan, S.IP., CHRP, konsultan senior dari NAS Consulting & Research pada acara NAS Community Sharin Session, Series 4 - pada hari Jumat, 5 Juni 2020 yang lalu. Saran dan pertanyaan bisa menghubungi: Whatsapp: 0812-8415-9855 E-mail: operation@ptnas.id Website: www.ptnas.id Cara Mengajukan Insentif dan Lapor Pajak UMKM terkait Covid-19 (PP23/2018 - PMK.03/PMK.44/2020)14/5/2020 Pelaku UMKM mendapat fasilitas pajak penghasilan final tarif 0,5% (PP 23/2018) yang ditanggung pemerintah. Dengan demikian wajib pajak UMKM tidak perlu melakukan setoran pajak dan pemotong atau pemungut pajak tidak melakukan pemotongan atau pemungutan pajak pada saat melakukan pembayaran kepada pelaku UMKM. Syarat:
Untuk dapat memanfaatkan insentif ini mulai masa pajak April 2020, permohonan surat keterangan paling lambat diajukan 20 Mei 2020. Langkah - langkah Pelaporan Realisasi Fasilitas PMK.03/PMK.44/2020:
Pertama / Awal:
Pelaporan:
B : 2 digit (Masa Pajak Awal), C : 2 digit (Masa Pajak Akhir), D : 4 digit (Tahun Pajak), E : 2 digit (Kode Pelaporan Realisasi PPh UMKM = 01) F : 2 digit (Kode Pembetulan Ke-)
#pelaporanpajak #pajakdtp #insentifpajak #insentifukm #insentifcovid #covid19 #pajakindonesia |
Follow us in LinkedIn!
WHATSAPP CONTACT+62 8111 900 3113 Archives
January 2021
Categories |