Wealth Paradox

Teman2 yg pernah konsultasi dgn saya pasti tahu kl saya selalu bilang manusia pny standar hidup masing2, ada yg sdh kaya masih gila kerja, krn buat dia standar hidupnya blm tercapai. Ada yg incomenya biasa tapi santai, krn buat dia standar hidupnya sdh terpenuhi.
Bila income sdh melampaui standar hidup, biasanya orang mulai berpikir utk memanfaatkannya. Yg bijak akan berpikir utk buka bisnis, investasi, tabungan, dll. Yg krg bijak mungkin alokasi ke yg aneh2, misalnya: koleksi mobil-tas-sepatu mahal, judi, dll.
Krn dianggapnya uang lebih/duit sisa, maka cenderung utk easy going. Begitu dengar saran orang, padahal tdk pny experience sama sekali, nekat nyebur dgn alasan kalau toh rugi gpp, nanti di rem.
Padahal kl sdh nyebur, ini spt narkoba… nagih… sampai tdk sadar inject duit lagi… dan lagi… smp akhirnya uang yg harusnya utk memenuhi standar hidup jadi kepakai dan akhir cerita dia bangkrut.
“Kekayaan bukan soal brp byk uang yang kamu miliki, tapi ttg apa yg tersisa saat kamu kehilangan semua uangmu.”Kamu sadar gak kl begitu byk saran kontradiktif yg berseliweran di sekitar kita.
Paling dekat adl cuitan temen2 kita di twitter, facebook, atau linkedin ttg teori kesuksesan.
Ada agen nyinyir: “ngapain lo kerja bertahun2, gak bisa pergi kemana2. gw di Asuransi X, kerja 1 thn saja sdh bisa ke luar negeri gratiss…”
Ada juga motivator bilang: “cara terbaik utk menjadi kaya adalah berdagang, berbisnis…”
Terus pesan Ayah sama anaknya: “belajar yg pinter, kerja di perusahaan bagus, biar hidupmu senang…”
Beberapa dari kita mungkin aware juga perdebatan Jack Ma, founder Alibaba dengan Elok Musk, founder Tesla dan SpaceX, tentang Artificial Intelligence (AI), keduanya punya pendapat yg berseberangan. Tapi nyatanya keduanya adl orang super sukses.
Kemudian kalau Anda pernah membaca ttg Ray Kroc, pemilik Mc.Donald’s pernah berkata: “dalam berbisnis, Anda harus nekat mengambil resiko.” Tapi Warren Buffet, pemilik Berkshire, perusahaan investasi terbesar di dunia mengatakan: “resiko itu datang karena Anda tidak tahu apa yg dilakukan, krn itu Anda harus teliti dan berhati2.”
Bingung gak? Mana yg harus diikuti?
Nah utk mengatasi kebingungan itu, ternyata sejak 5000 thn yg lalu bangsa China sdh membuat yg namanya I-Ching yang kemudian dimodernisasi menjadi Genius Test.
Silakan Anda scan QR-Code di samping ini atau klik http://bit.ly/geniustestid untuk mengambil testnya, GRATISSSS…. !!!
Anda akan diminta register terlebih dulu baru bisa mengikuti testnya. Harap gunakan email yg biasa Anda gunakan, karena nanti Report-nya akan dikirimkan ke email Anda.
Secara singkat, test ini akan menunjukkan Anda masuk kelompok mana dari 4 kelompok yg ada:
- Dynamo genius = musim Semi = elemen Kayu
- Blaze genius = musim Panas = elemen Api
- Tempo genius = musim Gugur = elemen Tanah
- Steel genius = musim Dingin = elemen Logam
Saya tdk akan membahas detil mengenai testnya, intinya adalah Anda disarankan mengikuti saran dan jejak orang-orang sukses yang sesuai dengan kelompok Anda, supaya bisa satu ritme dan memang secara bakat dan kepribadian Anda akan lebih cocok dengan orang-orang tersebut.
Misalnya saja, Anda seorang Steel genius, maka mengikuti jejak Ray Kroc adalah pilihan yang tepat, sementara jika Anda seorang Tempo genius, maka Warren Buffet adalah role-model yang sesuai.
Apabila ada pertanyaan atau ingin diskusi lebih lanjut, bisa langsung whatsapp ke: 0812-8415-9855.