Mancakrida, Outbound, Team Building

Pengertian
Mancakrida
 (bahasa InggrisOutbound) adalah bentuk pembelajaran perilaku kepemimpinan dan manajemen di alam terbuka dengan pendekatan yang unik dan sederhana tetapi efektif karena pelatihan ini tidak sarat dengan teori-teori melainkan langsung diterapkan pada elemen-elemen yang mendasar yang bersifat sehari-hari, seperti saling percaya, saling memperhatikan serta sikap proaktif dan komunikatif. Dimensi alam sebagai objek pendidikan bisa menjadi laboratorium sesungguhnya dan tempat bermain yang mengasyikan dengan berbagai metodenya.

Sejarah
Ide pendidikan inovatif ini dikreasikan oleh Kurt Hahn, seseorang berkebangsaan Jerman.

Tujuan

  1. Mengetahui dan memahami adanya “individual differences” yaitu tiap individu adalah unik.
  2. Mampu melakukan penilaian pada diri sendiri “Self Assessment” bahwa kekuatan diri ada pada tangan kita sendiri dan pada pilihan- pilihan kita.
  3. Meningkatkan kepekaan “Self Awareness” terhadap orang lain.
  4. Meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian mengambil risiko “Risk Taking Behavior”.
  5. Meningkatkan ketrampilan komunikasi.
  6. Mampu membuat perencanaan dengan pertimbangan risiko dan konsekuensinya.
  7. Mampu membentuk tim yang efektif / kekompakan.
  8. Meningkatkankemampuan kepemimpinan.
  9. Menumbuhkan sikap ksatria dan sportif.

Tahukah Anda?
Bahwa SeriouzFun, divisi experiential learning organizer dari NAS Consulting & Research bisa membantu Anda untuk merencanakan event, kegiatan untuk outing, outbound, outward boundteam building​ atau mancakrida yang khusus disesuaikan dengan jumlah personil, tantangan yang dihadapi, dan lokasi yang diinginkan. KONSULTASI GRATIS dengan menghubungi whatsapp 0812-8415-9855.

Berikut adalah salah satu program team building yang telah kita lakukan untuk PT Dexa Medica.

Microproductivity, solusi supaya kamu tidak stres dengan pekerjaan kantor

Beberapa hari terakhir saya merasa sangat overwhelmed dengan kesibukan saya, baik itu di dalam pekerjaan maupun di kehidupan personal. Kalau saja Naruto menawarkan saya untuk mempelajari jurus ninja Kagebunshin-no-jutsu, pasti saya tidak akan menolaknya :p

Karena ilmu membelah diri belum bisa saya pelajari hingga detik ini, maka langkah logis yang saya tempuh adalah berselancar di internet untuk mencari artikel motivasi. Dan kebetulan saya menemukan artikel dari Trello yang pas untuk masalah saya.

Perkenalkan, Microproductivity.

Sederhananya, Microproductivity merupakan kiat memecah pekerjaan yang besar menjadi komponen-komponen kecil. Menurut Melissa Gratias, seorang productivity coach, alih-alih melihat sebuah pekerjaan besar sebagai momok yang menakutkan, memecahnya menjadi komponen kecil akan merubah cara pandang kita.

Ini erat kaitannya dengan keterbatasan yang dimiliki oleh otak manusia. Sadarkah kamu bahwa ketika kita membaca, otak kita lebih sering melakukan scanning ketimbang reading?  (Jujur, apakah kamu cuma membaca kalimat yang di-bold? Ya, saya sengaja melakukannya.) Otak kita pun lebih menyukai membaca listicle ketimbang artikel panjang.

Lantas apa hubungannya dengan Microproductivity? Sama halnya dengan membaca artikel, memecah tugas besar  ke dalam komponen kecil (contohnya, ke dalam to-do-list atau checklist) ini membantu otak kita mencerna pekerjaan besar tersebut. Hasilnyaini memudahkan kita untuk mengidentifikasi bagian mana yang harus dikerjakan pertama kali, tugas mana yang paling penting dan urgent, dan apa langkah yang selanjutnya harus diambil.

Sumber: TIA EDU, Tech-in-Asia