Strategi Memenangkan Bisnis dengan Mengoptimalkan Analisa Data

Bicara bisnis adalah bicara soal bagaimana mengoptimalkan sebuah strategi. Dimana strategi yang akan dijalankan sebaiknya adalah strategi yang mampu mengoptimalkan kondisi yang ada bukan sebaliknya. Itulah mengapa, ketika Era New Normal mulai ditetapkan oleh Pemerintah, satu hal yang harus menjadi perhatian para pelaku bisnis adalah mencoba mengubah strategi bisnis yang ada agar tetap survive.

Era New Normal, sesuai perspektif bisnis adalah sebuah kondisi dimana berlakunya tatanan baru dalam beradaptasi dengan kondisi Covid-19 yang ada.  Tidak mudah memang melakukan adaptasi, ketika hampir semua indikasi ekonomi sedang mengalami tren penurunan. Sebut saja dari beberapa kondisi yang ada seperti di sampaikan oleh pengamat bahwa hingga 2Q20 Indeks Kepercayaan Konsumen menunjukkan tren yang menurun sekitar -33,7% yoy hingga akhir Juni 2020.Penjualan mobil juga mengalami tren penurunan yang cukup dalam hingga -70,4% yoy dari 2Q19 yang masih tercatat di angka -10,7% yoy. Begitu pula dengan kondisi yang terjadi pada sektor penjualan sepeda motor ikut mengalami penurunan hingga -79,7% yoy dari 2Q19 yang masih berada di angka  -0,01% yoy.

Penurunan bukan saja terjadi pada industri otomotif.  Pada industri semen pun mengalami penurunan. Industri yang sangat berpengaruh pada sektor konstruksi hingga memasuki 2Q20 belum juga menunjukan angka pertumbuhan yang positif. Posisi penjualan semen hingga 2Q20 mengalami penurunan dari -7,1% yoy pada 2Q19 menjadi -20,4% yoy pada 2Q20. Terjadinya tren penurunan juga di alami oleh sektor konsumsi Pemerintah, dari 8,2% yoy pada 2Q19 turun menjadi -1,55% yoy pada 2Q20.

Dari beberapa kondisi diatas, kita bisa melihat bahwa saat ini memang bagi pelaku bisnis kondisinya cukup memprihatinkan. Dimana beberapa kondisi ekonomi sedang mengalami penurunan. Sehingga perlu adanya strategi jitu bagi para pelaku bisnis agar memburuknya ekonomi makro Indonesia tidak terlalu berdampak pada kondisi bisnis perusahaan.

STRATEGI BISNIS MENGGUNAKAN DATA HASIL ANALISA RESEARCH YANG TERSTRUKTUR

Bisnis adalah bisnis, semua hal bisa terjadi dalam kurun waktu yang tidak kita duga sebelumnya. Namun satu hal yang harus kita ingat bahwa dalam kondisi apapun, sebuah bisnis seyogyanya di jalankan dengan berpedoman pada data dan analisa yang tepat. Karena tanpa adanya dasar yang menguatkan sebuah strategi, mustahil kebijakan yang diambil oleh perusahaan akan bisa mengubah kondisi yang semula negatif menjadi positif.

Konsep kerangka berpikir seperti itulah yang coba dikembangkan oleh NAS Consulting & Research. Sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pemberian jasa seperti: business advisory, assessment, & consultancy, market research, dan people development. Dimana terkait keinginannya untuk bisa memberikan kontribusi positif bagi pelaku bisnis maka perusahaan menawarkan layanan untuk membuat atau mereview strategi bisnis menggunakan data hasil analisa research.

Ada dua pendekatan yang biasanya diberikan oleh NAS ketika membantu perusahaan dalam melakukan pemetaan masalah terkait penentuan strategi bisnis di Era New Normal. Pertama adalah pendekatan research yang berdasarkan data kualitatif yang cocok untuk Business-to-Business (B2B) dan kedua adalah pendekatan research yang didasarkan data kuantitatif yang cocok untuk Business-to-Consumer (B2C).

 
Bagi pelaku bisnis, dengan adanya data yang dihasilkan dari kedua research tersebut jelas memberikan satu perspektif bisnis yang nyata.  Karena kedua metode research tersebut secara nyata memang mampu menggali masalah atau kebutuhan yang ada menjadi lebih jelas.  Ambil contoh research berdasarkan data kualitatif, dengan menggunakan metode: in-depth interview (IDI) atau focus group discussions (FGD).

Analisa data yang bisa didapat oleh perusahaan, diantaranya: (1) Lebih memahami kesulitan yang mungkin dihadapi oleh pelanggan. (2) Mengetahui apa saja permasalahan yang sebenarnya dihadapi oleh perusahaan ataupun pelanggan. (3) Menentukan apakah ada perubahan daya beli ataupun jumlah pelanggan di kala Era New Normal. Sehingga pada akhirnya perusahaan bisa melakukan analisa dan mencari alternatif solusi dari masalah yang ada.

CASE STUDY INDUSTRI MUSIK YANG DI KAITKAN DENGAN APLIKASI STREAMING

Contoh berikut ini adalah bagaimana kita bisa menarik satu kesimpulan dari kondisi yang ada berdasarkan data analisa kuantitatif.  Dari hasil survey yang dilakukan, ternyata beberapa hal menarik yang bisa diambil, sebagai berikut: (1) Orang memilih musik tertentu, salah satunya didasarkan pada suasana hatinya. (2) Orang memutar musik yang sama berulang-ulang karena menyukai syair musik tersebut. (3) Orang memutar musik tertentu pertama kali karena adanya rekomendasi yang diberikan oleh orang lain. (4) Dan yang terakhir dari hasil survey di dapat bahwa para millennials suka mendengarkan musik-musik yang sedang hits.

Data yang dihimpun seperti informasi di atas, dapat diimplementasikan pada strategi bisnis yang akan diambil oleh perusahaan. Ambil contoh perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan aplikasi streaming.  Maka setelah mendapatkan data diatas, beberapa strategi yang bisa dijalankan diantaranya seperti: (1) Perusahaan akan membuat aplikasi dengan kategori musik berdasarkan suasana hati, seperti: Relax, Chill, Refreshing, Powerful, dll.  Dimana kategori tersebut untuk mempermudah para pendengar menyesuaikan musiknya sesuai dengan suasana hatinya. (2) Perusahaan akan membuat aplikasi streaming berdasarkan fitur Recent Played, yaitu: fitur yang mampu memutar ulang musik-musik yang baru saja diputarnya. (3) Perusahaan akan membuat aplikasi streaming yang terhubung dengan media sosial, fitur ini bertujuan agar pedengar bisa saling terkoneksi dengan teman-temannya dan dapat mengetahui musik apa saja yang sedang di dengarkan oleh mereka. (4) Terakhir perusahaan akan membuat fitur yang menginformasikan music apa saja yang saat ini sedang hits atau populer. Keberadaan fitur-fitur itu menjadi tepat dan sudah pasti akan diminati, mengingat terciptanya fitur tersebut berdasarkan kondisi survey yang dilakukan oleh perusahaan.

 
NAS HADIR MEMBERI SOLUSI BUKAN SEKEDAR JANJI

Layanan ini menjadi layanan unggulan yang diberikan NAS kepada pelaku bisnis di Indonesia. Menebar semangat positif bahwa di Era New Normal ini kita tidak seharusnya takut atau merasa belum siap terhadap perubahan, justru inilah saatnya kita mencoba menggali potensi yang dimiliki. Dimana perusahaan tidak perlu ragu, karena dengan kompetensi yang dimiliki NAS, perusahaan bisa mendapatkan perspektif baru dalam melihat peta pertarungan bisnis yang ada sehingga dapat menyesuaikan kondisi perusahaan.

Perspektif bisnis yang diberikan memang bukan analisa yang tanpa dasar, melainkan sebuah upaya   untuk membantu pelaku bisnis dalam menentukan strategi bisnis seperti apa yang cocok untuk dijalankan perusahaan berdasarkan hasil research, baik dengan metode kualitatif atau kuantitatif.

Pada akhirnya, kehadiran NAS diharapkan bisa menjadi mitra strategis bagi pelaku bisnis. Karena sukses tidaknya perusahaan dalam mengambil satu strategi bisnis dalam Era New Normal bukanlah perkara mudah. Mengingat saat ini kondisi makro ekonomi Indonesia sedang dalam masa transisi. Tetapi kita harus memiliki keyakinan bahwa data yang diperoleh dari research, jika dianalisa secara benar, maka dapat menghasilkan strategi bisnis yang tepat, sehingga bisa menjadi salah satu upaya untuk mempertahankan kondisi perusahaan agar terhindar dari kerugian yang besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *