Menikmati Proses Menuju Kesuksesan

Ada seorang motivator yang mengatakan, “kalau kamu tidak mau membayar harga untuk kesuksesanmu, maka kamu akan dibayar untuk mewujudkan kesuksesan orang lain.”

Sesulit itukah untuk sukses? Apakah memang sukses perlu pengorbanan, cucuran air mata, keringat, dan darah? Pernahkah kamu melihat pebisnis yang susah payah membangun bisnis, namun ditipu pelanggan hingga bangkrut, atau seorang profesional yang kerja pagi siang sore malam, namun karirnya mandek?
Atau pernahkah kamu mendengar ada profesional yang baru pindah kantor, dalam 6 bulan sudah promosi jadi supervisor, dan setahun kemudian promosi jadi manager?

Saya setuju bahwa sukses memerlukan proses. Mie instant saja tidak bisa langsung dimakan, paling cepat tetap perlu 3 menit untuk menyiapkannya. Saya setuju bahwa ada harga untuk menuju kesuksesan, bisa berupa materi, waktu, tenaga, pikiran, namun penderitaan bukanlah harga sebuah kesuksesan.

Kunci kesuksesan sebenarnya terletak pada bagaimana kamu menikmati proses menuju kesuksesan. Kalau pikiranmu damai, hatimu ikhlas, dan tubuhmu bahagia, niscaya kesuksesanmu di depan mata. Amin.

Hikmah Dalam Setiap Keputusan

Saya teringat dulu semasa bekerja, sering memprotes keputusan yang diambil atasan, karena menurut saya dasar pengambilan keputusan kurang kuat.

Memang keputusan yang diambil, baik dalam keluarga, kantor, maupun negara, kerap tidak sesuai dengan keinginan kita, namun salah satu mentor saya berpesan, “keputusan yang diambil adalah benar dan terbaik saat keputusan tersebut diambil.”

Masih ingat Henry Ford pernah berkata, “If I had asked people what they wanted, they would have said faster horses.” (jika saya bertanya kepada orang banyak apa yang mereka mau, mereka pasti akan menjawab kuda yang lebih cepat). Kalau saja Henry Ford tidak ngeyel membuat mobil, ketimbang kereta kuda yang lebih cepat, tentu kita tidak memiliki mobil seperti sekarang ini.

​Dalam menanggapi sebuah keputusan, kita kerap defensif. Padahal bisa jadi sang pengambil keputusan mengetahui hal yang tidak kita tahu, sesuatu yang lebih helicopter view. Masih ingat keputusan mengenai Busway yang dulu diprotes namun sekarang dinikmati banyak orang? Jadi… meniru slogan teh botol sosro, pesan saya adalah, “apapun keputusannya… selow aja brayy…!!”