Coach vs Mentor vs Trainer

Banyak orang menganggap Coach, Mentor, Trainer itu sama aja. Pembedaan penyebutan hanya utk gaya-gayaan saja. Padahal kalau kita merujuk ke bahasa asalnya, bahasa inggris, ketiga tipe pembimbing ini memang nyatanya berbeda.

π‚π¨πšπœπ‘

  • Lebih banyak memberi inspirasi / membuka cakrawala berpikir
  • Bersifat umum, menjangkau banyak orang
  • Memotivasi dan berfokus pada masa depan
  • Biasanya tampil dengan dandanan rapi, elegant/lux, menunjukkan kesuksesan dan keberhasilan
  • Banyak mengadakan seminar dengan durasi singkat 1 – 3 hariΒ sebagai door opener untuk masuk dalam sesiΒ private coachingΒ yang lebih panjang dan lebih mahal
  • Kamu harus memiliki disiplin diri yg tinggi untuk bisa mengaplikasikan ilmunya, karena Coach tdk mendampingi kamu, hanya memberikan inspirasi dan panduan dasar
  • Ilmunya didapat dari ketekunannya membaca buku, mengikuti pelatihan, sertifikasi, dan mencari benang merah dari semuanya, dan memformulasikannya menjadi sesuatu yg menarik dan berguna bagiΒ banyak orang

𝐌𝐞𝐧𝐭𝐨𝐫

  • Ilmunya spesifik, ahli dalam 1 atau beberapa bidang saja
  • Biasanya kaya raya dan sukses dari bidang yang ia tekuni
  • Mentor umumnya tidak jualan seminar, bahkan lebih suka ngobrol daripada bicara di panggung
  • Kamu perlu meminta, jika ingin beliau utk jadi mentormu
  • Terkadang kamu harus bersedia kerja tanpa dibayar untuk belajar langsung ilmu yang beliau miliki
  • Mentor biasanya tidak mengadakan seminar, langsung on-the-job training dan bisa berlangsung berbulan-bulan
  • Ilmunya didapat dari pengalaman, bahkan mungkin beliau bukan bergelar Doktor atau Master, tapi tetap luar biasa

π“π«πšπ’π§πžπ«

  • Mirip seperti guru atau dosen jika di institusi formal
  • Sangat terstruktur dan sistematis dalam membagikan ilmunya
  • Biasanya menjual training, paling singkat 3 – 5 hari, bahkan trainer olah raga atau program sertifikasi bisa sampai berbulan-bulan
  • Trainer mendampingi para trainee nya untuk belajar, menyelesaikan semua materinya, sampai berhasil
  • Bisa jadi tidak kaya raya, passionnya memang mengajar, membagikan ilmu, bukan memperkaya diri
  • Ilmunya didapat dari kombinasi pengalaman dan pelajaran yang didapatkan dari program sertifikasi yang diikuti sebelumnya

​Demikian kira-kira semoga bisa membantu, supaya tidak asal manggil Coach.. Coach.. Jujur, saya kadang risih kalau dipanggil Coach, karena saya sebenarnya seorang Konsultan & Researcher. Nah lho.. Apalagi tuh? Besok-besok dijelaskan yahh..
​
𝑏𝑦 π΄π‘Ÿπ‘–π‘’π‘“ πΏπ‘’π‘ π‘‘π‘Žπ‘‘π‘–, 𝑁𝐴𝑆 πΆπ‘œπ‘›π‘ π‘’π‘™π‘‘π‘–π‘›π‘” & π‘…π‘’π‘ π‘’π‘Žπ‘Ÿπ‘β„Ž