Dependent, Kebergantungan dengan tempat kerja
Selama kita bekerja dengan orang lain, selama kita bekerja membangun kerajaan orang lain status kita adalah “dependent”.
Bergantung dengan sesuatu.
Misalnya kita adalah pegawai bank, bagian pemasaran deposito. Ketika terjadi perubahan arah dalam perusahaan kita bekerja, dari retail banking menjadi digital banking misalnya. Mendadak anda bisa “un-employ” alias menganggur, karena banyak tenaga mansuia di gantikan teknologi.
Disebut “dependent” karena kita bergantung dengan perusahaan kita bekerja. Bergantung kepada keputusan top manajemen mengenai strategi. Apabila strategi tepat perusahaan bertumbuh, strategi gagal perusahaan bangkrut.
Saat ini di Indonesia kaum pekerja ini lebih dari 40 juta orang. Mulai dari “blue collar worker” atau buruh kerja secara fisik, hingga “white collar worker” atau para pekerja professional di kantoran yang lebih mengutamakan ketrampilan, jaringan bisnis, ilmu pengetahuan, dan pikiran berstrategi.
Sekali lagi, hampir semua termasuk kategori “dependent”, kebergantungan. Saya katakan hampir semua karena masih ada lagi yang membedakan diantara mereka, yaitu mereka yang punya “proven track record” akan mudah mendapatkan pekerjaan baru dikala perusahaan lama mengalami tutup, bangkrut, atau mengubah arah perusahaan. Mereka dengan cepat bisa mendapatkan “income“ lagi, walaupun masih ada bergantungnya, nganggur nya nggak akan lama.
Di sisi bawah, yang un-skill dan un-educated ditambah lagi mereka dependent maka kelompok ini sangat sulit untuk survive jangka panjang. Kompetisi mereka banyak. Lapangan kerja terbatas sekali di level ini.
Jadi, sekarang bagaimana kunci sukses-nya? Jika seseorang berada di strata terbawah, maka lakukan hal berpindah strata, jadi skill, educated, dan “independent”. Syarat yang harus di ingat: keberpindahan strata ini dari bawah ke atas, jangan bergantung pada siapapun.
Jangan bergantung pada seseorang, jangan tergantung pada pemerintah, jangan bergantung pada atasan, apalagi bank, dan jangan bergantung pada orangtua.
Dia harus sanggup hanya bergantung pada dirinya sendiri, dan pada Tuhannya Yang Maha Kuasa.