Auto-Pilot bukan Auto-Matic!
Pernahkah Anda menjumpai coach bisnis yang mengklaim bisa mengajarkan untuk membuat bisnis Anda bisa ditinggal seminggu, sebulan, bahkan setahun, dan bisnis Anda akan baik-baik saja?
Saya menjumpai banyak pebisnis yang mengeluhkan bahwa jargon tersebut seperti trap atau jebakan betmen karena menurut mereka tidak ada bisnis yang bisa 100% berjalan dan baik-baik saja tanpa diawasi oleh pemilik bisnisnya, even bisnis tersebut adalah sebuah jaringan waralaba (franchise) yang sudah lengkap SOP (Standard Operation & Procedure) nya.
Benarkah hal tersebut?
Akhirnya saya berkesempatan untuk beraudiensi one-on-one dengan seorang coach bisnis yang tidak hanya diakui secara nasional namun juga regional, sampai australia.
Saya menyampaikan concern tersebut kepada beliau, dan menanyakan apa maksud banyak coach bisnis mengklaim bahwa mereka bisa melakukan hal tersebut?
Jawaban Mengagetkan
Sang Coach menjelaskan, “Bisnis secara operasional bisa dibuat berjalan tanpa kehadiran pemilik bisnis, dengan memiliki tim yang kuat secara Karakter, Kompetensi, dan Komitmen (3K/3C), serta mengimplementasikan SOP & Instruksi Kerja yang jelas dan terukur.”
Saya lantas memotong, “Itu kan operasional saja, mana mungkin bisnis bisa ditinggal seminggu, sebulan, bahkan setahun?”
Beliau sambil tertawa memberikan jawaban mengejutkan, “Ya, makanya disebut auto-pilot bukan auto-matic. Autopilot itu pilotnya masih duduk di cockpit, bukannya tidak ikutan terbang, seperti drone!”
Beliau melanjutkan, “Bisnis tidak bisa dibuat fully automatic karena akan selalu memerlukan pemilik bisnis atau top management nya untuk keputusan-keputusan yang bersifat strategis!”
“Mengenai bisa ditinggal sampai setahun itu kan cuma marketing gimmick saja… Tidak usah terlalu diseriusin!”, beliau menyelesaikan penjelasannya.
Dokter Memerlukan Dokter Lain Juga
Diskusi kemudian berlanjut untuk kita tukeran pelayanan. Beliau sebagai coach berjanji akan membantu perusahaan saya untuk membuat marketing message dan branding yang strong untuk kami; Sebaliknya, saya bantu beliau untuk membuatkan rekomendasi melalui riset pasar mengenai bisnis barunya.
Ya… Sekarang zamannya kolaborasi. Coach juga butuh Konsultan, butuh Researcher. Sementara sebaliknya Konsultan dan Researcher juga butuh Coach!
Semangat kolaborasi… Semangat sukses luar biasa teman-teman!
by: Arief Lestadi, Founder & CEO NAS Co.